Last mile delivery is increasingly popular and widely adopted by e-commerce as their delivery system. However, applying this to small and medium businesses is very difficult, this is because the last mile delivery process covers almost 53% of the total logistics system. Therefore, a good and efficient logistics system is very important to keep business operations running well while preventing losses.

Efficiency is the key to smooth logistics, the hub and spoke model is a model that has proven effective in serving the needs of fulfilling orders in e-commerce. This model is not a newly emerging model, the hub and spoke model has long been used by airlines to organize and run their operations.

 

The hub and spoke model vs the point to point model

Model hub and spoke dan model point to point merupakan dua model yang berbeda, namun mereka memiliki tujuan yang sama. Sederhananya, kedua model tersebut memanfaatkan jalur konektivitas yang digunakan sesuai dengan tujuan pemasaran, distribusi dan pengantaran, dan industri aviasi.  Tidak ada acuan baku mengenai model mana yang lebih baik digunakan. Masing-masing model memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

 

Model point to point

Sesuai dengan namanya, model ini mengimplementasikan pendekatan dimana suatu barang dikirimkan dari titik “A” ke titik “B” secara langsung. Tidak ada titik pemberhentian dan perencanaan rute. Model ini sangat cocok digunakan oleh usaha kecil dan menengah yang beroperasi di daerah tertentu dengan pasar yang terbilang kecil.

Berikut adalah contoh dari model point to point:

Terdapat beberapa titik yang dinamakan “A”, “B”, “C”, dan “D” dalam model point to point. Maka transportasi pengantar akan pergi dari titik “A” ke “B”, “B” ke “C”, dan “C” ke “D”. Kamu harus menghubungkan titik “A” ke “B”, “A” ke “C”, “B” ke “A”, “B” ke “D”, dan seterusnya.

  • Untuk melakukan pengiriman dengan model ini, kamu memerlukan banyak penghubung, dan hal itu tentu memerlukan lebih banyak biaya seperti armada, gudang, dan lain-lain.
  • Model ini mampu mengurangi waktu pengiriman karena barang langsung dikirim ke tempat tujuan
  • Sistem pengiriman tidak akan terganggu apabila terjadi suatu kesalahan atau masalah
  • Model pengiriman point to point memakan banyak biaya karena memerlukan banyak mitra penghubung untuk menghubungkan titik-titik yang ada.

 

Model pengiriman point to point lebih cocok untuk digunakan oleh usaha kecil dengan operasional yang tidak terlalu besar. Namun, jika usaha kecil tersebut berkembang akan sulit untuk bisa mempertahankan model ini karena beban biaya yang juga semakin besar.

 

Model hub and spoke

Model hub and spoke, memiliki nilai positif karena lebih hemat biaya dan lebih efektif. Model ini menggunakan sebuah titik pengumpulan barang yang sering disebut “Hub”, dan dari titik tersebut akan dilakukan pengiriman ke area yang berbeda (spokes).

Model ini digunakan oleh raksasa e-commerce global yaitu Amazon.com untuk sebagai model pemenuhan pemesanan yaitu FBA (Fulfilment By Amazon). Para yang tergabung di FBA mengirim produk mereka ke pusat pemenuhan pemesanan, dan baru kemudian dikirimkan ke alamat pembelinya.

Berikut adalah contoh dari model hub and spoke:

Umpamakan kamu memiliki bisnis yang beroperasi di daerah A,B,C, dan D. Untuk bisa mengirimkan barang ke 4 lokasi tersebut, kamu membuat sebuah Hub yang selanjutnya disebut “O” yang akan menjadi pusat pengiriman untuk mengirimkan barang dari O ke A, O ke B, O ke C, dan O ke D.

  • Kamu hanya perlu menghubungkan O ke 4 titik pengiriman tersebut. Hal itu tentu mengurangi banyak beban biaya.
  • Kamu bisa menghemat biaya operasional dengan model hub and spoke
  • Biaya untuk rantai pasok akan berkurang
  • Kamu bisa memberikan last mile delivery ke konsumen

 

Seperti apa model hub and spoke pada rantai pasok?

Model hub and spoke merupakan sentralisasi logistik dan pemenuhan pemesanan yang mengutamakan ketepatan waktu dan efisiensi biaya. Model ini mengutamakan gudang sebagai titik strategis yang memungkinkan last mile delivery ke berbagai tujuan pengiriman.

Take a look at the example below:

There are e-commerce businesses that have customers in many cities or areas, call them A, B, C, D, E, and F. In the hub and spoke model, there will be a “Hub” or goods storage center with a strategic location and being able to reach many of these areas is likened to “O”. When an order comes in, it will be sent easily and quickly from O to A, O to B, O to C, O to D, O to E, and O to F.

Model seperti ini akan sangat membantu bisnis e-commerce yang tidak memiliki anggaran besar untuk logistik bersaing dengan bisnis besar. Model ini bisa mempercepat proses pengiriman tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar untuk inventori atau gudang. Kamu juga bisa menghemat biaya dengan bekerja sama dengan NimbusPost, kamu bisa memilih jasa pengiriman yang menggunakan model hub and spoke untuk layanan pengiriman kamu.

 

Kenapa memilih model hub and spoke?

Model ini menawarkan fleksibilitas lebih dengan biaya yang terjangkau dalam urusan logistik dan rantai pasok. Bagi usaha kecil, rantai pasok mereka sangat sederhana; mereka hanya memerlukan 1 armada untuk mengirimkan barang. Namun, ketika suatu usaha sudah bertambah besar, maka akan semakin rumit pula rantai pasok mereka.

Model hub and spoke dirancang untuk menyederhanakan rantai pasok. Tidak perlu banyak gudang dan armada pengiriman, artinya proses pengiriman bisa menjadi lebih mudah dan murah.

 

Keuntungan model hub and spoke

 

Menambah produktivitas

Model ini memungkinkan kamu untuk merencanakan dan mengoptimalkan rute pengiriman dengan memanfaatkan hub yang ada untuk mengirim ke berbagai lokasi pengiriman. Dengan begitu, karyawan bisa lebih produktif dan waktu pengiriman bisa menjadi lebih singkat bila dibandingkan dengan model point to point. Produk yang dikirimkan sudah dikemas dan siap untuk dikirim pada satu tempat saja.

 

Mengoptimalkan perencanaan rute dan mempercepat proses pengiriman

Pada model hub-and-spoke, pengiriman dilakukan dengan rute terbaik untuk bisa memberikan last mile delivery ke pelanggan. Untuk melakukan hal itu, diperlukan perencanaan yang matang untuk mengidentifikasi rute terpendek, pola lalu lintas, jam-jam sibuk, dan banyak kondisi lapangan lainnya. Alhasil, kamu mampu mendapat rute pengiriman terbaik dan bisa memuaskan pelangganmu.

 

Menyederhanakan dan mengurangi biaya logistik

Dikarenakan adanya satu titik fokus dimana produk akan dikemas dan dikirimkan membuat model hub and spoke lebih efektif dan lebih ekonomis untuk bisnis e-commerce. Kamu tidak perlu banyak gudang untuk manajemen inventori yang bisa membebaskan kamu dari banyak biaya tambahan. Biaya transportasi pun menjadi lebih hemat karena tidak banyak armada yang diperlukan untuk mengirim barang dari suatu hub ke titik pengiriman.

 

Contoh penerapan model hub and spoke pada industri aviasi.

Penggunaan model hub-and-spoke mulai populer ketika beberapa maskapai penerbangan menggunakan satu hub pusat untuk mengatur kegiatan operasionalnya dan memanfaatkan bandara sebagai spoke mereka untuk menawarkan penerbangan  komersial.

Dengan menggunakan model ini, industri aviasi mengalami pertumbuhan yang pesat, hal tersebut membuat model ini dilirik oleh banyak industri lainnya dan kemudian mulai mengadopsi model hub and spoke.

Perusahaan bisa menghemat biaya operasional dengen menggunakan model hub and spoke dan menghubungkan banyak lokasi. Dengan model ini, mereka tidak perlu banyak pesawat dan otomatis hal itu juga membuat biaya perawatan berkurang. Dalam industri bisnismu, NimbusPost memiliki mitra kurir pilihan yang juga bisa memberikan last mile delivery kepada pelanggan.

 

Apakah model hub and spoke ideal untuk rantai pasokmu?

Model hub-and-spoke memiliki banyak keunggulan, model ini menawarkan fleksibilitas dan kontrol akan inventori. Tapi, perusahaan logistik juga perlu memahami apakah model hub and spoke merupakan model yang cocok dengan kebutuhan rantai pasok mereka sebelum menggunakan model ini.

Perusahaan e-commerce harus berhadapan dengan banyak pesanan baik lokal maupun internasional setiap harinya dan mereka perlu mengurus pesanan itu dengan cepat. Dalam konteks ini, model hub and spoke menjadi penting untuk digunakan karena model ini memungkinkan mereka untuk beroperasi dengan skala besar di banyak tempat sekaligus.

Perusahaan pengiriman makanan, perusahaan pengiriman hiperlokal, dan banyak industri lainnya juga masuk ke dalam kategori ini karena mereka memiliki tingkat pembelian yang tinggi dengan lebih dari satu pelanggan pada area yang sama.

Keputusan untuk menggunakan model bisnis hub and spoke tergantung pada kondisi bisnismu dan besar atau tidaknya jangkauan operasional yang ada. Model ini memang mudah untuk diimplementasikan dan dikelola, melakukan hal yang sama pada jaringan distribusi yang kamu miliki merupakan pilihan yang tepat bagi semua bisnis. Dengan adanya gudang pada lokasi yang strategis, model ini memungkinkan adanya penghematan bensin dan biaya operasional dan mengurangi journey time yang ada.

 

 

Adaptasi lainnya dari model hub and spoke

Model ini tidak hanya terbatas penggunaannya pada industri aviasi dan logistik saja. Dengan perencanaan yang matang kamu mampu mengadopsi model hub and spoke dan mendapatkan efisiensi yang ditawarkan oleh model ini. 

In the field of marketing, the hub and spoke model can be found in many businesses that use digital platforms as their “hub”, then they share content on their “spokes” such as social media, email, paid advertising, and others.

 

Application in the field of social media

The social media management tool becomes a “hub” where you can publish and schedule content to various existing social media such as Instagram, Facebook, Twitter, LinkedIn, and others to act as a “spoke”.

Having social media management tools as a hub will help automate and distribute content. Apart from that, you can also see an analysis of your social media performance and provide the latest notifications, this certainly makes it easier for you to work.

 

Online product management application

The online product management application functions like a product manager who becomes a head and manages the course of a project and leads a team. There are also other functions, such as assigning tasks to team members, analyzing work performance, and keeping a project running according to the existing schedule.

 

 

Conclusion

The hub-and-spoke model is very suitable and effective for overcoming existing difficulties in a supply chain. The aviation industry has used this model to cut large expenses related to operations, the marketing industry has also used this model to provide efficiencies in their operations and management, this model is also used by many e-commerce to streamline their logistics and order fulfillment matters.

Before you use the hub and spoke model, it’s a good idea to first use a logistics aggregator who can help organize and coordinate the distribution process. NimbusPost is a trusted logistics aggregator that offers delivery solutions based on automation with more than 20 courier partners ready to deliver shipments to more than 1 million delivery points throughout Indonesia.